Kamis, 20 Agustus 2009

CErpen

They call me FAT

Aku nggak tahu apa salahku. Aku ngerasa belakangan ini dietku udah cukup ketat kok. Tapi kenapa sih sang pipi ini tetep juga melar. Mana orang-orang yang ngeliatnya pada pengen nyubitin lagi. Bikin tambah sebel. Pokoknya sebel… sebel… sebel… Sebeel banget. Apa salahku? Hix…hix…Apa jangan-jangan salah dari turunan gen-gen ayahanda dan ibunda tercinta yah yang bikin pipiku tembem begini. Gak juga ah. Mereka gak gendut kok.

I don't know what my fault is. I feel that these days I have been keeping my diet pretty tight. But how come this my dear cheek is still stretchy. And a lot of people who take a look at it want to pinch it. It makes me more resentful. It is resentful... resentful... resentful... Veeeery resentful. What is my fault? Weep... Weep... did the fault come from the descendant from my beloved father and mother that makes my cheek really puffed-up. I don't think so. They are not fat either.

Tapi kalo dipikir-pikir lagi kok malang juga yah nasibku.
Aku ingat betul ketika aku masih kecil. Kira-kira seumuran lima tahun lah; saudara-saudaraku datang ke rumah. Dan mereka semua lantas begitu bahagia melihat wajahku. Bukannya apa-apa dan kenapa-napa. Mereka seperti dapet mainan baru.
Mainan apa? Apalagi kalau bukan pipiku yang menggemaskan ini. Dicubit pipi kiri, dicubit pipi kanan. Mereka sih seneng-seneng aja. Ketawa ketiwi. Nggak tahu apa bahwa yang empunya pipi ini merasakan sebuah derita lahir dan batin. Perih di pipi, perih pula di hati. Sampe akhirnya aku menangis… Huaaaaa. Mereka baru berhenti. Ganti mengelus-elus
"Cup cup anak manis jangan nangis dong."

But if I really think about it again my fate was really unfortunate.
I remembered truely when I was still small. Approximately when I was five years old; my relatives came to my house. And all of them then were so happy to see my face. Not anything and and not anywhy. They seemed like they got a new toy.
What toy? What else if not my cheek that passionated them. They pinched the left cheek, then pinched the right cheek. They were so very happy then. Laugh laugh. They did not know that the owner of this cheek felt a suffering on both the body and heart. Pain on the cheek, pain also in the heart. Until the end I cried… Huaaaaa. Only then they stopped, changed to caressing.
"Choop choop the sweet child should not cry please."

Lebih parah lagi waktu aku SMA, aku inget banget ada temanku bernama Rudi. Anak yang menurut pandanganku termasuk paling badung satu sekolahan. Emang sih secara umum anaknya baik, gak ngerokok, taat aturan sekolah bahkan Pancasila dan UUD’45, gak pernah bolos, lumayan pinter dan berprestasi pula. Lha terus kenapa kok aku anggep badung? Ya itu tuh. Dia paling demen cubitin pipiku. Aku ngelamun dikit dicubit. Aku lengah dikit dicubit. Mana cubitannya konsekutif dan konsekuen lagi. Setiap hari. Sehari tiga kali. Sehabis makan dan sebelum tidur ( kok kaya minum obat aja yah ). Yaah pokoknya pada intinya sering banget deh.

It was more serious when I was in SENIOR HIGH SCHOOL, I remember truely that I had a friend named Rudi. A child that according to my view is one of the naughtiest on the school. It is indeed generally the child was good, not smoking, obeyed the school rule and even the national ideology and national law, never skipped class even once, moderately clever and high-achieving also. Well then why how come I said that he is naughty? Yes, because of that. He liked to pinch my cheek very much. If I daydream a little I was pinched. When I was careless a little I was pinched. His pinches were consecutive and consistent. Every day. Three times a day. After eating and before sleeping (how come it looks like taking medicine?). Yeah no matter what it was really often.

Aku pikir sih ketika masuk kuliah pengalaman-pengalaman memilukan itu akan berakhir. Apalagi kan aku masuk ke univ yang cukup ternama. Ehem… ehem… Aku yakin deh, anaknya pasti pinter-pinter, baik-baik, dan alim-alim. Uuuh tapi kenyataan tak seindah impian. Temen-temen disini masih aja suka ngeledekin aku gendut. Masih juga jahil-jahil. Untungnya sih gak ada lagi yang suka nyubit-nyubit pipi ini. Hahaha.
Maklumlah soalnya kan aku udah beri larangan keras bagi siapapun. Termasuk sahabat-sahabat dekat. Mengagumi boleh tapi tak boleh menyentuh. Apalagi mencubit. Dilarang keras. Verboden. Tiba-tiba….

I thought when I went to university, the sympathetic experiences will end. Moreover I entered to a university that was famous enough.
Ehem… ehem… I was convinced, the students were definitely very clever, well, and very devout. Ugh ugh but the reality was not as beautiful as the dream. Friends here still liked to tease that I was fat. Still were also very rascal. Fortunately there was no one that liked to pinch this cheek. Hahaha. They understand that in this matter I have given them a ban for everyone. Including close friends. They might admire me but it is not allowed to touch me. Not even pinch. Banned hard. Verboden. And suddenly….

Buk!
"Adaw… "
"Pagi Gina," sapa si Yanti dari belakang dengan senyumnya yang cerah. Tanpa rasa bersalah atau berdosa seikitpun.
Duh… duh.. aduuuh…
"Kenapa, aku mukul terlalu keras yah?"
"Masih nanya lagi. Sakit tauk."
"Maap deh maap. Abis kamu juga lagian. Pagi-pagi gini udah ngelamun. Mikirin sapa tuh? Si uhuy yah…"
"Idiiih… thanks yo. Gak ada istilah uhuy-uhuyan dalam kamus gw.. "
"Yah elah pake sok-sokan."

Bam!
"Ouch..."
"Morning, Gina," Yanti greets me with his bright smile. Without any feeling of guilty or sinful.
Ouch.. ouch... a-ouch..
"Why, did I hit you very hard?"
"No question asked. Very painful you know!"
"Sorry, sorry. It is your fault anyway. Even on a morning you were daydreaming. Who were you thinking about? The Uhuy guy?"
"Oh no!!!!, very thanks to you. No meaning of Uhuy in my dictionary.."
"How come you are putting on airs."

Sebenernya si uhuy yang dimaksud tak lain dan tak bukan adalah Gunawan, seorang cowo yang juga sejurusan dengan mereka. Sebenernya sih tuh cowo biasa aja. Bener-bener biasa deh. Semuanya biasa. Rambut biasa, mata biasa, wajah biasa, senyum biasa, pinternya juga biasa. Cuma satu yang luar biasa ..... garingnya luar biasa. Kadang2 sih aku suka sempet sebel dibuatnya. Tapi di satu sisi dia bisa ngertiin aku apa adanya. Jadi hati ini gak jadi sebel lagi deh. Jadi luluh, adem ayem deh dibuatnya.

In fact the Uhuy meant actually is Gunawan, a person that is also in the same course with them. In fact the boy is a normal boy. Very truly normal. All are normal. Normal hair, normal eyes, normal face, normal smile, the cleverness is also normal. Only one is extraordinary.... His lameness is extraordinary. Sometimes I am resentful because of him. But on one hand he can accept me the way I am. So this heart become not resentful again. I am crushed, cool and calm because of him.

Belakangan ini si Gunawan itu emang lagi deket ama aku. Gak tahu juga deh kenapa bisa begitu. Sehingga mulailah beredar kabar-kabar tidak sedap di kalangan mahasiswa. Isu-isu dan gossip yang tak jelas dari mana asal mulanya. Parah deh. Padahal bener deh aku dan si Gunawan itu cuma temen biasa. Ndak ada apa-apa, ataupun gimana-gimana. Sueer….

In recent times the Gunawan guy is actually very close to me. I don't know why could be like that. So not-nice news are beginning to circulate in between students. Rumours and unclear gossips which I don't know where are their origin at first. Seriously. In fact it is true that I and the Gunawan guy are only normal friends. Nothing happened, or whatever it is. I swear...

Masalahnya kekuatan gossip itu uda lebih kuat. Jadilah malah tuh cowo bisa sampe dapet titel uhuy. Sebagai info, sebenarnya kata uhuy itu dianugrahkan sebagai kata ganti orang ketiga tunggal bagi orang yang lagi dalam proses PDKT. Nah, sebutan kata uhuy untuknya menandakan dia lagi PDKT ama aku. Apa bener sih begitu? Mana aku tahu… dan lagian mana aku tempe?

The problem is that gossip power even much stronger. Therefore, that guy even get title: uhuy. For your information, uhuy is stated for a third singular person representative on a guy which is in "approaching" process. So, the uhuy statement show that he is in process of approaching me. Is it true? Who knows?

Kalo emang bener begitu rasanya sih gak sepenuhnya bener deh. Coba aja lihat tingkahnya. Dia toh kayanya emang bergaul dengan cara yang serupa dengan segala macem temen cewenya. Kadang-kadang rada usil pula. Ah, dasar laki-laki. Untung dia gak suka usilin aku dengan pipiku yang menggemaskan ini. Kalo gak bisa sudah hancur berkeping-keping persahabatan yang aku bangun dengannya selama ini.

I think it’s not necessarily true. Look at his behavior. He talk and behave in the same way with all his friends (girl). Sometimes, a bit naughty. Ah, damn guy. Fortunately, he doesn’t like to pinch my cheek, otherwise our good relationship which is maintained so far will be destroyed.

Tapi aku toh cuek-cuek aja ah. Dia toh juga sering cuek ama aku. Emang sih kadang-kadang jadi perhatiaaan buanget, tapi kadang-kadang cuek juga. Aku bingung deh. Kata temen-temen sih sebenernya dia itu suka sama aku. Kalo di sinetron-sinetron remaja masa kini sih disebutnya jatuh cinta githu.

However, I just don't ignore. He also does the same thing to me. Sometimes, reaallyyyy care, sometimes he is ignorant. I’m confused. My friends said that he likes me. In teenagers telenovela, it is said as fall in love.

Yah kalo emang bener githu sih ya ga pa pa. Soalnya, benernya aku juga lumayan simpatik kok sama dia. Ramah, baik, perhatian. Yah meski emang garingnya parah sih. Tapi okelah. Yang paling penting. Ia gak suka ngatain aku gendut. Dan gak suka nyubitin pipi.

If it is true, it’s ok for me. Coz actually I also quite put a symphaty to him. He is cheerful, kind, caring. Even though he is lame. Sooo lame. But it’s ok. The most important thing, he doesn’t say I am fat, and he doesn’t pinch my cheek.

Suatu ketika Gunawan mengajakku makan siang bareng. Yah, aku sih oke oke aja. Kenapa tidak? Sekalian kan aku bisa pinjem catetan lecturenya kemaren. Maklumlah kemaren aku ketiduran. Lagi kebanyakan pikiran. Cieeh kayak orang penting aja. Hohoho….
Kami duduk, diam, dan tenang. Sebelum kami sempet order makanan, Gun mulai membuka pembicaraan lebih awal….

One day, Gunawan ask me to have lunch together. I am ok to his offer. Why not? I can also borrow his lecture note for yesterday lesson. I was sleeping in lecture theatre yesterday. So many think and stuff… Like a businessman you know. Hohohoho...
We sit, be quiet, and calm. Before we order the food, Gun starts to speak:

"Gina, aku tahu pipimu tembem."
"Grrr, apaan sih. Terus kenapa?"
Aku sebel. Aku pikir dia bener-bener ngertiin aku, ternyata dia juga bilang aku gendut. Tidaaak… Kenapa mesti ada satu orang lagi yang mesti mengungkapkan “fakta" itu kepadaku.
"Banyak orang bilang pipi tembem itu gak begitu bagus."
"Iyah, aku emang jelek, " kataku cemberut. Sensi.
"Tapi…. " kata Gun lagi…
"Tapi apa?! seruakku dengan sewot…. Sebel sebel…
"Ups, kamu marah ya?" Tanya Gun dengan muka melas nan memprihatinkan. Ngeliat mukanya aku pun luluh.
"Nda... nda pa pa. Kenapa sih Gun?"jawabku dengan rileks
"Tapi, tapi… aku… aku mau ngomong sesuatu ama kamu Gin. Penting.." kata Gun sambil menundukkan wajahnya. Entah dia malu atau takut... atau sungkan?

"Gin, I know your cheek is stretchy."
"Grrr, so what?"
I am angry. I think he really can understand me. But he also said I am fat. Nooo, why must there be one more person who reveal that “fact" to me?
"Many people said that stretchy cheek is not so good."
"Yeah, I am ugly," I said frownly. Sensitive.
"But…" Gun says again.
"But what?’ I say angrily. Resentful… resentful.
"Ups, are you angry? Gun asked melancholicly. Seeing his face, I melt.
"nooo… no problem? What’s wrong, Gun?" I ask relaxly.
"but… I… I want to say something to you Gin. Important," Gun said bowing down his face. Either he is shy or scary?

Deg! Jantungku berdegup kencang. Dan makin lama makin kencang. Aku ndak tahu perasaan aneh apa yang ada pada diriku sekarang. Aaaargh mana mungkin. Mana mungkin. Darahku berdesir makin kencang. Dag dig dug. Kenapa dengan diriku? Masa Gun bisa membuat aku begini?

Deg! My heart beats very fast. And become faster and faster. Aaargh impossible. Impossible. My blood flows quicker. What’s wrong with me? Why can Gun make me like that?

Ia melanjutkan kata-katanya… masih dengan terbata-bata…
"Aku…. aku…"
"Apa?"
"Boleh gak Gin aku?"

He continues his statement… still with tremble…
"I…. I…"
"What?"
"Gin, could I...?"

Pikiranku makin melayang nda karu2an. Sampai2 aku lupa kalo tujuan awal ke kantin ini adalah untuk makan siang. Hmmm, apa mungkin sih kata teman2nya selama ini benar? Gun selama ini diam2…. aaargh, wajahku memerah, tapi aku nda mau Gun tahu. Kalo sebenernya... Jangan dulu. Aku tundukkan wajahku. Rasanya ia akan mengatakan kata itu. Ya pasti ia akan mengatakan kata itu…
.

My thought flies away. I almost forget that I go here to have lunch. Is it true that his friends gossip about Gun is true? Gun so far… without any words… Arrgh… my face turn red, but I don’t want Gun knows. That the truth… Don’t
I bow down my face. I feel that he will say that word. Ya confirmed that he will say that word...
.
.
.

"Gin, aku….. boleh pinjem duit dulu nda? Duitku habis. "

"Gin, could I borrow your money? I don’t have anything left."

Google Adsense

Google Adsense
Is it possible to really make money from Google Adsense? How is it done? Google’s Adsense is a free program that allows any website publisher to embed relevant Google ads into a site and be paid for it.

You can place your Google Adsense ads on content pages, mobile phones, search pages, or RSS feeds.

Many people invest quite a lot in developing and maintaining a website. Even an ecommerce site will bring in a lot of traffic – or at least some traffic – but not all of those visitors convert to sales, naturally. Other sites don’t have a product to sell, and would like to be able to recoup some of the expenses they incur by hosting a website.

Google’s Adsence (appropriately spelled “Adsense”) will allow a website owner to collect money in exchange for having small textual or graphic advertisements on a website.

Like many internet advertising programs, Google’s Adsense is a “pay per click” system, where the website owner gets paid not for simply hosting the ad on the page, but only if visitors click on the ad. Still, some visitors do click, and it’s income you wouldn’t have had without it.

To begin making money with Google Adsense, first sign up on their website and create an account. After that, you can choose from several different options to decide what kinds of advertisements you will display on your site, and what style of advertisement will fit best with your site design.

You can choose text only, graphics only or combination ads, advertisements that feature Google products, different sizes of ads, and agree or not to displaying free advertisements for non-profits when the for-profit ads aren’t available.

There are also options for customizing the color scheme of the ads to fit your website style.

After you’ve made your choices, Google Adsense displays the code to make it happen, you copy and past the code to the pages of your website, and the ads show up.

Just getting started with Adsense is one thing, making real money from Adsence is entirely a different matter.

It’s tempting to think that simply placing a few advertisements on your page will start the money rolling, but like most things in life, it takes more understanding and effort than that. You may bring in a few dollars a month with no extra effort, but you’ll need to do some research and constantly devote time to improving the look of your website in order to really profit.
One of the first keys to making money from Google Adsence is to create advertisements that blend into the rest of the content on your page. Having ads that stand out or look like the typical, default Google ad will alert your visitors right away to the fact that it’s an ad. They’ll be turned off to you and to the site, and won’t click on the ads.

Decide if you want to use the maximum number of ads Google allows, generally 3, on each webpage. You may not want the max, although many suggest it.

Place the ads on the left for best viewing, or in the center, if you are really focused on profiting by using Google’s Adsense to make serious money.

Sabtu, 15 Agustus 2009

Berpuasa , Untuk Apa?

Jawaban halal-haram tentang persoalan kehidupan, meskipun masih diperlukan, ternyata tidak seluruhnya mengobati rasa dahaga umat, termasuk di dalamnya: “problematika puasa”. Pertanyaan orang tentang puasa tidak terbatas pada keinginan orang untuk mendapatkan jawaban halal-haram. Lebih jauh dari itu, umat islam sudah sampai pada pertanyaan tentang “untuk apa” kita berpuasa. Pertanyaan aksiologis tentang puasa dari sejumlah Muslim kritis ini memerlukan jawaban lebih dalam daripada sekadar jawaban-jawaban yang selama ini banyak dikemas dalam buku-buku pedoman puasa pada umumnya. Saatnya umat islam, kini berpuasa untuk menjadi “khoiru ummah” (umat yang terbaik)!
Ketika kita telusuri dalam kitab-kitab tafsir, syarah Hadist, fiqih, dan utamanya kitab0kitab yang bernuansa tasawuf, perintah berpuasa dengan keragaman bentuk dan cara, ternyata memiliki tujuan sama ”membangun kualitas diri (ketakwaan)”, dengan pola: “Pengendalian Syahwat”.
Terkait dengan pusa seagai upaya pengendalian syahwat, Ibnu Katsir dalam tasfsirnya mengatakan, sejak Nabi NUH as hingga Nabi Isa as puasa diperintahkan untuk dilakukan tiga hari setiap bulannya (layaknya puasa sunnah ayyam al-bidh bagi umat islam hingga kini).Bahkan, Nabi Adam as diperintahklan untuk tidak memakan buah khuldi, yang ditafsirkan sebagai bentuk “puasa” pada masa itu. Begitu juga, Nabi Musa as bersama kaumnya (juga) berpuasa empat puluh hari. Dalam Q.S. Maryam dinyatakan Nabi Zakaria as dan Maryam sering mengamalkan puasa. Nabi Daud as pun melaksanakannya dengan cara “sehari puasa dan sehari berbuka” pada tiap tahunnya. Nabi Muhammad saw sendiri sebelum diangkat menjadi rasul telah mengamalkan puasa tiga hari setiap bulan dan turut mengamalkan puasa Asyura pada hari ke-10 bulan Muharram bersama masyarakat Quraisy yang lain. Konon bahkan masyarakat Yahudi yang tinggal di Madinah pada masa itu turut mengamalkan puasa Asyura. Begitu pula, binatang dan tumbuh-tumbuhan (juga) dinyatakan “melakukan puasa” demi kelangsungan hidupnya. Selama mengerami telur, ayam harus berpuasa. Demikian pula, ular berpuasa baginya untuk menjaga struktur kulitnya agar tetap keras terlindung dari sengatan matahari dan duri hingga ia tetap mampu melata di bumi. Ulat-ulat pemakan daunpun berpuasa, jika tidak ia tak kan lagi menjadi kupu-kupu dan menyerbuk bunga-bunga. Jika berpuasa merupakan sunah thabi’iyyah (natural tradition, tradisi alami) sebagai langkah untuk survive.
Kini, pertanyaan lanjutnya, mengapa manusia enggan melakukannya? Terlebih lagi jika perintah untuk berpuasa diembankan kepada umat islam – meminjam pernyataan Nurcholish Madjid (1997), tentu saj memiliki makna tersendiri. Karena, ternyata puasa bagi setiap Muslim, bukan saja bermakna menahan dari segala sesuatu yang merugikan diri sendiri atau orang lain, melainkan meredleksikan diri untuk turut serta hidup berdampingan dengan orang lain secara harmonis, memusnahkan kecemburuan social serta melibatkan diri dengan sikap tepa selira dengan menjalin hidup dalam kebersamaan, serta melatih diri untuk selalu peka terhadap lingkungan.
Rahasia-rahasia puasa, kita simak dalam kajian tafsir Al-Qur’an, ternyata ada pada kalimat terakhir yang teramat singkat pada ayat QS. Al-Baqarah [2] : 183. “Di dalam ayat tersebut Allah SWT mengakhiri ayat tersebut dengan rangkaian kata “la’allakum tattaquun (agar kalian bertaqwa)”, yang esensinya adalah “harapan”, sekaligus “kepastian” perolehan kemampuan setiap pelakunya untuk memproteksi diri dari segala bentuk nafsu-kebinantangan yang menganggap ‘perut besar’ sebagai agama, menjaga jati diri kemanusiaan dan sifat kodrati manusi dari perilaku layaknya binatang. Dengan puasa, manusia dapat menghindari diri dari bentuk perilaku yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, sekarang (di dunia) atau nanti (di akherat).
Simpulan pentingny, ketika kita sudah menjadi “seseorang” yang bermakna dengan kesempurnaan puasa kita, ketika kita mampu dan berkesempatan untuk berbuat sesuatu untuk sesama, mkenapa kita tidak berpikir dan segera berbuat untuk menolong siapa pun untuk menjadi “seseorang seperti kita?” Dan, saat ini, di ketika hampir semua orang membutuhkan uluran tangan kita, “kita tak boleh menunggu”. Kita harus sadar, bahwa kita tidak hanya dibebani untuk menjadi baik untuk diri kita sendiri, tetapi juga berkewajiban untuk “bersedekah”, menjadikan orang lain sebaik diri kita, dan bahkan, kalau mungkin, lebih dari itu!
Selmat berpuasa, untuk menjadi “Yang Pertama dan Utama” dalam berlomba untuk bersinergi, menjadi yang terbaik untuk diri kita bersama, menjadi “khoiru ummah” (umat yang terbaik).
Fastabiqu al-khoirat.

MENGENAL ALLAH

Ketika berbicara tentang ilmu pengetahuan, orang sering hanya mempersepsi pengetahuan sebagai alam semesta dengan segenap fenomenanya. Orang pun merasa cukup diri dan bangga berpengetahuan ketika menguasai beberapa disiplin ilmu duniawi. Karenanya kita sering menjumpai sosok cendikiawan yang boleh jadi dalam dan luas pengetahuannya tentang suatu disiplin ilmu, namun bersamaan dengan itu ia makin jauh dari kesadaran agama.
Dengan prestasi itu, ia merasa memiliki sesuatu yang hebat, hingga tidak perlu membutuhkan pengetahuan tentang sesuatu di balik alam ini. Ia dan banyak orang semisalnya, lupa bahwa ada objek pengetahuan yang maha penting untuk diketahui sebelum pengetahuan tentang dunia dan alam sekitarnya ini, yaitu pengetahuan tentang Sang Pencipta alam yang sekian lama menjadi objek telaah ini.
Sebagai muslim, kita tentu beriman kepada Allah SWT. Namun, sejauh mana kita mengenal secara benar Zat Allah itu? Pernahkah kita benar-benar mengkaji eksistensi-Nya dengan sungguh-sungguh, mengingat Dia-lah pencipta lam semesta (termasuk kita semua)?
Mengenal Allah dengan benar sesuai dengan petunjuk-Nya adalah sebuah keniscayaan. Ia bahkan harus mendahului pengetahuan kita tentang makhluk-Nya. Demikian itu karena Dia-lah sember kehidupan. Dialah titik tolak bermulanya segala sesuatu. Pendalaman pengetahuan tentang alam semesta yang tidak didahului atau dibarengi dengan pengenalan kepada Sang Pendiptanya, akan membuahkan ilmu pengetahuan yang tanpa “bingkai”. Ilmu pengetahuan yang demikian seringkali justru menyeret pemiliknya dalam rimba pengetahuan yang tanpa arah dan bimbingan.
Misalnya, betapa dunia informasi telah meraih prestasi gemilang dengan lahirnya internet. Ia sungguh sangat besar manfaatnya untuk mencerahkan pengetahuan manusia. Namun demikian, jika kita tidak didampingi dengan kesadaran moral yang kuat, ia justru hanya menjadi media penyebaran budaya permisif yang hanya akan merusaka kepribadian dan moralitas umat manusia.
Karena itu, setiap muslim, khususnya para calon intelektual, harus membekali pengetahuannya tentang berbagai hal dengan ma’rifat (pengenalan) kepada Allah dengan benar.

Bepergian yang Berpahala

Bepergian? Kadang memang diperlukan bafi kita. Ada bepergian yang diperbolehkan dan bahkan dianjurkan, seperti bepergian untuk menjenguk keluarga, menyambung silaturrahmi, atau untuk menuntut ilmu, dan sebagainya. Sebaliknya ada juga bepergian yang tercela, yaitu bepergian dalam rangka bermaksiat kepada Allah SWT.
Nah, dalam bepergian itu kita bisa mendapatkan pahala dengan cara mengikuti adap yang dianjurkan oleh Rasulluhah SAW, diantaranya sebagai berikut:
1. Hendaknya sebelum bepergian berpamitan kepada anggota keluarganya, sebagaimana hal ini biasa dilakukakan oleh Rasulluhah SAW.
2. Hendaknya mengambil teman perjalanan yang baik untuk membantu meringankan beban dalam bepergian.
3. Sebaiknya berangkat pada pagi hari atau senja hari.
4. Berdoa ketika naik kendaraan.
5. Disunatkan membaca takbir “Allahuakbar” apabila jalanan menanjak, dan bertasbihlah “Subhanallah” apabila jalanan menurun.
6. Dianjrkan memperbanyak doa karena doa orang bepergian mudah terkabul.
7. Hendaknya segera kembali setelah keperlua selesai.
8. Dianjurkan bagi orang yang bepergian jauh, di saat pulang ke kampong halamannya terlebih dahulu menuju masjid dan salat sunat dua rekaat.
Demikian sebagian dari adap bepergan ddari petunjuk Rasulullah SAW. Kita berharap agar dalam bepergianpun kita mendapat pahala dengan mengikuti sunah Rasulullah. Sungguh Maha Pemurah Allah mengganjar pahala bagi umat islam dalam setiap amal kebaikan.

Salam, Negeriku

Salam airmata, negeri cinta
Aku masih memeluk merahputih, berdiri di sini
Mendengar desau suara darah yang sama
Menyayat-nyayat cakrawaka abu
Siapakah yang membakar asa dan cinta
Yang dulu setia kita pelihara?
Sementara secara tiba-tiba kita
Menggadaikan kemanusiaan kita pada sesuatu yang bernama kebiadaban

Aku masih memeluk merah putih, berdiri di sini
Menyaksikan jutaan jiwa mengigau dan mencabik-cabik saudara sendiri.
sementara jutaan jiwa lainnya jadi pengungsi jeri
Mereka makan lapar, mereka minum haus
Darah, airmata mereka tumpah
menjelma sungai-sungai perih di sepanjang sejarah

Aku memeluk merah putih, berdiri di sini
Menatap para pemimpin tercintaku
Kini kata-kata mereka hampir angin
Mereka cari nurani di balik kursi
Aku bertanya-tanya, apa mereka tahu di mana menempatkan Tuhan
Dan rakyat dalam diri serta dikusi-diskusi itu
Bisakah mereka istirahat dari perseteruan.
karena waktu telah semakin debu
Desa dan kota berteriak parau, merdeka!

Masih kuipeluk merah putihku, berdiri di sini
O, para ulama, mata air kesejukan kami

HUMOR

Beda COWOK Ganteng
dengan COWOK Jelek


kalo cowok ganteng berbuat jahat
cewek-cewek bilang: nobody’s perfect
kalo cowok jelek berbuat jahat
cewek-cewek bilang: pantes…….tampangnya criminal

kalo cowok ganteng nolongin cewek diganggu preman
cewek-cewek bilang: wuih jantan…kayak di filem-filem
kalo cowok jelek nolongin cewek yang diganggu preman
cewek-cewek bilang: pasti premannya temannya dia….

kalo cowok ganteng pendiam
cewek-cewek bilang: woow, cool banget…
kalo cowok jelek pendiam
cewek-cewek bilang: ih kuper…

kalo cowok ganteng jomblo
cewek-cewek bilang: pasti dia perfeksionis
kalo cowok jelek jomblo
cewek-cewek bilang: sudah jelas…kagak laku…

kalo cowok ganteng dapet cewek cantik
cewek-cewek bilang: klop…serasi banget…
kalo cowok jelek dapet cewek cantik
cewek-cewek bilang: pasti main dukun…0

kalo cowok ganteng diputusin cewek
cewek-cewek bilang: jangan sedih, khan masih ada aku…
kalo cowok jelek diputusin cewek
cewek-cewek bilang: …(terdiam, tapi telunjuknya meliuk-liuk dari atas ke bawah, liat dulu dong bentuknya)…

kalo cowok ganteng ngaku indo
cewek-cewek bilang: emang mrip-mirip bule sih…
kalo cowok jelek ngaku indo
cewek-cewek bilang: pasti ibunya jawa bapaknya robot…

kalo cowok ganteng penyayang binatang
cewek-cewek bilang: perasaan halus…penuh cinta kasih
kalo cowok jelek penyayang binatang
cewek-cewek bilang: sesama keluarga emang harus menyayangi…

kalo cowok ganteng bawa BMW
cewek-cewek bilang: matching…keren luar dalem
kalo cowok jelek bawa BMW
cewek-cewek bilang: mas majikannya mana?...

kalo cowok ganteng males difoto
cewek-cewek bilang: pasti takut fotonya kesebar-sebar
kalo cowok jelek males difoto
cewek-cewek bilang: ngak tega ngeliat hasil cetakannya ya?...

kalo cowok ganteng naek motor gede
cewek-cewek bilang: wah kayak Lorenzo lamas di film Renegade …bikin lemes…
kalo cowok jelek naek motor gede
cewek-cewek bilang: awas!! Mandragade lewat…

kalo cowok ganteng nuangin air ke gelas cewek
cewek-cewek bilang: ini baru cowok gentlement
kalo cowok jelek nuangin air ke gelas cewek
cewek-cewek bilang: naluri pembantu, emang gitu…

kalo cowok ganteng bersedih hati
cewek-cewek bilang: let me be your shoulder to cry on
kalo cowok jelek bersedih hati
cewek-cewek bilang: cengeng amat!!...laki-laki bukan sih?

kalo cowok ganteng baca tulisan ini
langsung ngaca sambil senyum-senyum kecil, lalu berkata
“my life is beautiful”

kalo cowok jelek baca tulisan ini, Frustasi, ngambil tali jemuran,
trus triak sekeras-kerasnya
“HIDUP INI KEJAAAAMMM……!!!”